Festival Karawitan Temanggung 2025 Hadirkan 11 Grup, Wujud Kolaborasi Pengembangan Seni dan Karakter
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung menyelenggarakan Festival Karawitan Temanggung 2025 di Gedung Sasana Budaya Bumi Phala, Minggu (19/10/2025). Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen akademisi dan pemerintah daerah dalam melestarikan budaya sekaligus membangun karakter generasi penerus melalui seni tradisional.
Sebanyak 11 kelompok karawitan turut ambil bagian dalam festival ini, terdiri dari pelajar SMP, SMA, komunitas seni daerah, hingga generasi muda lintas usia. Dua kelompok berasal dari Yogyakarta yang merupakan gabungan dosen dan mahasiswa Fakultas Filsafat UGM, menunjukkan sinergi keilmuan dan kebudayaan dalam satu panggung. Keikutsertaan berbagai unsur masyarakat menjadi simbol kuat bahwa karawitan masih memiliki tempat istimewa dalam jiwa generasi bangsa.
Dr. Sartini, M.Hum., selaku ketua panitia dari Fakultas Filsafat UGM menyampaikan bahwa festival ini merupakan bagian dari upaya regenerasi pelaku seni tradisi agar kesenian karawitan terus hidup dan berkembang di tengah tantangan zaman. “Melalui festival ini kami berharap tercipta kesinambungan antargenerasi. Karawitan bukan hanya seni hiburan, tetapi sarana membangun karakter, kebijaksanaan, dan harmoni sosial,” ujarnya.
Acara secara resmi dibuka oleh Edi Cahyadi selaku Staf Ahli Bupati Temanggung. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Temanggung sangat mendukung kegiatan pelestarian budaya semacam ini dan berharap festival karawitan dapat menjadi program berkelanjutan (continuous) di masa mendatang. Menurutnya, festival ini bukan sekadar ajang pertunjukan, tetapi bagian penting dari pendidikan karakter dan jati diri bangsa.
Melalui festival ini, Karawitan tidak hanya dipertontonkan sebagai warisan budaya, tetapi juga dihidupkan kembali sebagai media pembelajaran nilai-nilai kearifan lokal, disiplin, kerja sama, dan estetika yang dibutuhkan dalam membangun generasi masa depan yang berbudaya dan berkarakter.
DINBUDPAR